Sensor Fotolistrik adalah jenis sensor yang mendeteksi keberadaan atau ketiadaan suatu objek menggunakan pemancar cahaya dan penerima. Salah satu variasi populer dari sensor ini adalah Sensor Cahaya Inframerah, yang menggunakan cahaya inframerah untuk mendeteksi objek. Sensor Fotolistrik banyak digunakan dalam aplikasi otomatisasi industri karena keandalan dan keserbagunaannya.
Apa itu sensor fotolistrik?
Sensor fotolistrik adalah jenis perangkat pendeteksi posisi yang banyak digunakan dalam otomatisasi industri untuk mendeteksi keberadaan, ketiadaan, atau jarak suatu objek menggunakan berkas cahaya. Ia beroperasi berdasarkan prinsip transmisi dan penerimaan cahaya. Sistem sensor terutama terdiri dari dua komponen utama: Pemancar, yang menghasilkan berkas cahaya (biasanya inframerah atau tampak), dan Penerima, yang mendeteksi keberadaan atau ketiadaan cahaya ini.
NPN | BLQ20-G300N (Berkas terarah) |
Jangkauan Penginderaan Pasti Sa | 40-300mm (kertas putih:100mm) 40-280mm (kertas hitam:100mm) |
Deviasi putih/hitam | 3%(160mm) |
Deviasi jarak | <3% |
Jangkauan penginderaan Sn | 30-300mm |
Konsumsi arus | <3mA |
Panjang gelombang | Laser (655mm) JIS/IEC CLASS 1,FDA CLASS I <4.5mW |
Output kontrol | kolektor terbuka; NPN/PNP; Mode switching: Switching terang/gelap |
Peringkat IP | IEC60529: IP64 |
Material rumah | PBT |
Sensor Fotolistrik KRONZ adalah perangkat serbaguna yang dapat digunakan dalam berbagai kesempatan dan skenario aplikasi produk. Sensor ini, yang berasal dari Guangdong, China, bersertifikasi CE dan menawarkan jarak penginderaan 20-300mm dengan waktu respons 1ms.
Bagaimana sensor fotolistrik digunakan dalam otomatisasi industri?
Ketika cahaya yang dipancarkan bergerak dari Pemancar ke Penerima tanpa gangguan, sensor tetap dalam keadaan default. Namun, ketika suatu objek melewati atau memantulkan berkas cahaya, ia mengganggu atau mengalihkan jalur cahaya. Perubahan ini dideteksi oleh Penerima, yang mengubah variasi intensitas cahaya yang diterima menjadi sinyal listrik. Sinyal ini kemudian digunakan untuk memicu respons, seperti mengaktifkan mesin, menghentikan ban berjalan, atau menghitung bagian pada jalur produksi.